Mungkin kalian ada yang mengira judul yang saya tulis ini adalah sebuah kiasan, analogi, dan sejenisnya. Sesungguhnya itu tidak benar, karena disini memang saya akan sedikit bercerita pengalaman saya dengan kelinci (ada foto-fotonya juga lho, lucu-lucu lagi kelincinya, tapi maaf agak berat fotonya)
Kalau tidak salah ini sudah hampir setahun yang lalu. Saat itu kebetulan saya sedang sibuk-sibuknya dengan banyak hal, mulai dari tugas kuliah, organisasi, bisnis, sampai persiapan ikut lomba yang akhirnya batal. Di tengah kesibukan itu,akhirnya saya sempat punya waktu pulang ke kosan santai-santai (seringnya di kosan cuma numpang tidur+mandi). Baru masuk kamar kosan, entah tiba-tiba muncul ide darimana, tiba-tiba saya terpikirkan untuk main-main ke Lembang, naik motor, sendirian. Kenapa Lembang? suasananya enak, hawanya asik. Kenapa naik motor? ya karena yang ada itu. Kenapa sendirian? karena idenya muncul tiba-tiba jadi mikirnya kalo ngajak temen pasti ribet (jadi bukan karena galau.hehehe). Jadi lah siang itu saya langsung berangkat.
Selama di perjalanan, di kanan kiri jalan saya melihat ada penjual kelinci yang cukup menyita perhatian saya, apalagi kalau tidak salah tidak sampai sebulan sebelumnya saya baru saja membeli buku tentang beternak kelinci. Lagi-lagi ada ide yang entah muncul darimana, saya pun coba mendatangi beberapa penjual kelinci dan coba sedikit bertanya tentang bagaimana merawat kelinci, bagaimana pasarnya, bagaimana kalau kelinci sakit. Untungnya bapak/ibu penjualnya mau meladeni saya dengan ramah dan antusias, padahal saya tidak membeli kelincinya, sampai-sampai saya ditunjukkan bagaimana cara mengawinkan kelinci, padahal saya tidak menanyakan soal itu, tapi ya sudahlah, Alhamdulillah bonus. Ini sebagian foto-foto kelinci yang saya ambil.