Monthly Archives: October 2011

[INDONESIA BISA!] Kelebihan Indonesia Dibanding Negara Lain (terutama Barat)



Berawal dari keikutsertaan saya dalam sebuah kuliah umum di ITB yang mengundang Bapak Aburizal Bakrie sebagai pembicara. Pak Ical mengungkapkan bahwa “kalo pengen bangsa kita maju, jangan ikut-ikutan orang menjelek-jelekkan bangsa sendiri, kita harus bangga sama Indonesia”. Ternyata setelah dipikir-pikir benar juga, kalau seseorang ingin maju yang harus dimiliki pertama pasti niat dan rasa percaya diri, kalo bangsa ingin maju, maka harus bermodalkan dua hal tersebut.

Lalu apa sih yang bisa membuat kita bangga pada Bangsa Indonesia tercinta ini?

Menurut hasil lamunan random saya, Indonesia punya kelebihan dibandingkan bangsa Barat yang banyak diagung-agungkan orang-orang di seluruh dunia termasuk orang Indonesia sendiri.

  1. Suka membangun hubungan, tidak hanya menumpuk materi. Indonesia, yang termasuk bangsa Timur terkenal dengan keramahtamahannya (seharusnya), kebiasaan untuk bergotong-royong, dan sopan santun kepada orang lain.
  2. Mengutamakan spiritualitas keagamaan. Bangsa Indonesia yang menjadikan sila “Ketuhanan Yang Maha Esa” sebagai sila pertama menunjukkan bahwa sangat mengutamakan hal-hal berbau spiritual termasuk rasa syukur dan ketenangan batin dengan ibadah. Perlu teman-teman ketahui, Korea yang mungkin di mata teman-teman semua adalah negara hebat, tetapi fakta menunjukkan bahwa angka bunuh diri di negara hebat tersebut sangat tinggi, selain karena tekanan batin akibat tingkat persaingan yang memang sangat tinggi, ternyata sekitar 50% warga Korea tidak beragama.
  3. Tingkat kebahagiaan tinggi 🙂.  Amerika yang dianggap sebagai negara adikuasa dengan materi tiada tanding ternyata memiliki tingkat perceraian, sakit jiwa, dan bunuh diri yang luar biasa tinggi. Apa masih bisa disebut bahagia?
  4. Memiliki rasa empati yang tinggi. Alhamdulillah sekali kita hidup di Indonesia, seorang bocah Indonesia yang tersesat sendirian cukup menangis sekeras-kerasnya maka akan banyak orang-orang yang datang menolongnya. Kita lihat contoh di Cina, ketika seorang anak berusia 2 tahun terlindas mobil, orang-orang yang lewat pun berlalu begitu saja walaupun tahu ada seorang anak yang sedang tergeletak di tengah jalan.
  5. Mengutamakan OTAK KANAN. Merangkum kelebihan-kelebihan yang sudah disebutkan diatas, bangsa Indonesia termasuk bangsa yang menjunjung tinggi hal-hal yang berkaitan dengan otak kanan seperti empati, menjalin hubungan, spiritualitas, pemaknaan hidup, intuisi, dll. Perlu teman-teman ketahui bahwa pada masa sekarang fungsi otak kanan sangat memegang kunci, desain lebih utama daripada fungsionalitas, , rasa empati lebih dihargai daripada prosedur baku, dan kreativitas yang jauh lebih penting daripada rasionalitas. Bahkan beberapa tokoh seperti Ippho Santosa, Hermawan Kertajaya, Andrie Wongso, Billi Lim, dan Ary Ginanjar berpendapat bahwa kebangkitan peradaban berikutnya akan terjadi di Timur, dan itu akan terjadi di Indonesia.
Dengan kelebihan-kelebihan tersebut masihkah kita terus-terusan menjadikan bangsa-bangsa Barat sebagai kiblat kehidupan kita?
Bukankah lebih baik jika kita maju dengan ciri khas karakter bangsa kita sendiri?

Transformasi Framework untuk Model Driven Architecture



Framework yang digunakan dalam MDA terdiri dari Computational Independent Model (CIM), Platform Independent Model (PIM), dan Platform Specific Model (PSM). Pertama, diawali dengan CIM, sebuah model yang menggambarkan proses bisnis dari sistem tanpa detil implementasi, ditransformasikan menjadi PIM, sebuah model high level yang berkaitan dengan konsep komputasional tetapi tidak mencakup platform implementasi. Berikutnya, dari PIM ditransformasikan menjadi PSM, sebuah model dengan platform implementasi tertentu,  kemudian ditranslasikan menjadi kode program.

Gambar diatas menunjukkan rincian proses yang terjadi dalam transformasi dari setiap model dalam framework Model Driven Architecture. Transformasi dari PIM menjadi PSM dapat dilakukan dengan perangkat lunak untuk transformation definition. Misalkan language 1 adalah UML (Unified Modeling Language) dan language 2 adalah Java, berarti kelas-kelas yang dibuat dalam UML dapat dipetakan menjadi Java classes, UML attributes menjadi Java attributes, dan UML operations menjadi Java method. Untuk setiap language dan trasformation definition language terdapat metalanguage yang mendeskripsikan bagaimana transformasi tersebut dijalankan, secara umum disebut metamodel. Model dideskripsikan oleh metamodel, metamodel dideskripsikan oleh tingkatan yang lebih tinggi lagi yaitu metametamodel. Beberapa metametamodel standar antara lain Meta Object Facility Language (MOF) dan Ecore.

sumber : http://modeldrivenarchitecture.wordpress.com/

Teruntuk Sahabatku yang Merasa Anak Muda


Halo teman-temanku yang mungkin cukup beruntung membaca post ini, kembali saya ingin sedikit mengekspresikan perasaan dan pemikiran, semoga bermanfaat 🙂

Kali ini mengenai anak muda, pemuda, youth, enom-enoman, dll.

“Berikan aku 1000 orang tua, niscaya akan kucabut semeru dari akarnya,berikan aku 1 pemuda, niscaya akan kuguncangkan dunia”

Apa pendapat teman-teman mengenai quote dari Bapak Mantan Presiden Soekarno ini?

Luar biasa kan?

Terlihat sekali penekanan bahwa sebenarnya anak-anak muda lah yang mampu melakukan perubahan besar, membuat sesuatu yang spektakuler sampai-sampai mampu mengguncangkan dunia.

Ketika saya coba sedikit renungkan, sebenarnya ada satu hal yang menjadi “nyawa” bagi anak-anak muda sampai mereka sebegitu dihargainya,

dan hal itu adalah JIWA MUDAnya atau bahasa kerennya spirit of youth. Setuju? kalau saya sih amat sangat setuju banget.hehe.

Kenekatan, keinginan mencoba hal-hal baru, semangat yang meledak-ledak, pemikiran dan perasaan yang bebas, kemampuan untuk ngeyel, sampai ketidakmampuan melihat sesuatu yang tidak mungkin adalah sifat-sifat yang menjadi kelebihan anak muda dibandingkan anak kecil atau orang tua sekalipun.

Tapi apa yang kita lihat pada anak-anak muda disekitar kita?

Apa yang kita lihat tentang diri kita di cermin?

Apakah ternyata kita hanya orang yang muda secara fisik saja?

Mari tanyakan pada diri masing-masing. Sayang sekali kan kalau kita kehilangan masa muda karena mencoba menjadi layaknya orang tua atau malah anak kecil. Karena orang tua yang berjiwa muda lebih “pemuda banget” daripada anak muda yang kehilangan jiwa mudanya.

 

 

 

 

Dari kiri ke kanan : Billy Boen, Steve Jobs, Sandiaga S. Uno, Mark Zuckerberg