Monthly Archives: February 2011

Ini Realita, Bukan Cerita Film Layar Lebar


Realita hukum Indonesia memang banyak meminta “korban”, termasuk saudara kita yang bernama Alanda Kariza ini. Apa yang bisa kita lakukan kawan-kawanku? Sekedar menjadi penontonkah  kita? Hanya ikut menangis ketika cerita tampak menyedihkan? Atau hanya bisa bertepuk tangan ketika semuanya berhasil terungkap?

Pesan Sahabat


Sejatinya ini adalah SMS dari seorang sahabat saya, tapi karena merasa ini cukup inspiratif saya rasa ada baiknya untuk men-share ke teman-teman semua.(belum ijin sebenarnya, tapi semoga ikhlas mengijinkan, hanya niat berbagi kebaikan)

 

Bukan karena hari ini indah kita bahagia,

tapi karena kita bahagia maka hari ini menjadi indah.

Bukan karena tidak ada rintangan kita menjadi optimis,

tapi karena kita optimis maka rintangan menjadi tak ada.

Bukan karena mudah kita yakin bisa,

tapi karena kita yakin bisa maka semuanya menjadi mudah.

Bukan karena semua baik kita tersenyum,

tapi karena kita tersenyum semua menjadi baik.


Mari kawan-kawanku kita saling berbagi inspirasi 🙂

Berkah Awal Tahun


Hai sahabat-sahabatku yang selalu berbahagia 🙂

Kali ini saya ingin berbagi kebahagiaan dengan teman-teman semua, sama dengan postingan sebelumnya, lagi-lagi saya mendapat tambahan semangat baru untuk cita-cita saya, Entrepreneur Sejati!!

Secercah inspirasi ini saya peroleh ketika secara tidak sengaja saya mengikuti sebuah seminar yang diadakan oleh himpunan saya sendiri, Himpunan Mahasiswa Informatika ITB (HMIF ITB), dengan tema ITpreneurship.

Beruntung sekali hanya karena hasrat ala kadarnya untuk mengikuti seminar ini, saya bisa bertemu dua orang yang cukup membangkitkan semangat. Pertama, Bapak Budi Rahardjo, seorang dosen “nyentrik” Teknik Elektro ITB dan yang kedua adalah Bapak Bambang Juwono, founder Pesona Edu, perusahaan yang bergerak di bidang software pendidikan.

Pada sesi pertama yang diisi oleh Pak Budi Rahardjo, beliau menceritakan sedikit pengalaman hidupnya yang cukup memberi inspirasi bagi saya. Beliau pernah mencoba mengawali karier sebagai entrepreneur tepatnya sebagai wiraswasta ketika beliau masih berstatus sebagai mahasiswa di Kanada dengan membuka ISP (Internet Service Provider), tetapi usaha beliau tersebut ternyata kandas ditengah jalan. Sifat pantang menyerah mendorong dosen yang katanya asik ini untuk memulai usaha baru yang ketika seminar tidak sempat saya catat karena memang cukup banyak, tetapi dari sejumlah perusahaan hasil kreasinya yang terbilang tidak sedikit itu sebagian besar diantaranya memang mengalami kegagalan dan terpaksa harus ditutup. “Seorang entrepreneur memang lebih banyak gagalnya daripada suksesnya”, adalah kata-kata beliau yang bisa kita jadikan motivasi untuk pantang menyerah bagi kita yang memang bercita-cita menjadi seorang entrepreneur sejati.

Khusus untuk bidang IT, beliau mengungkapkan ada empat poin utama yang harus dimiliki jika ingin memulai usaha dibidang yang saya minati tersebut.

  1. Human Resources
  2. Ideas
  3. Passion
  4. Persistence – never give up

Awal sesi kedua diisi dengan cerita mengenai awal pendirian Pesona Edu. Bapak Bambang Juwono muda adalah seorang mahasiswa jurusan Teknik Sipil, setelah serangkaian cerita susah senang, jatuh bangun dan proses-proses panjang yang mengiringi, tak disangka tak dinyana beliau sekarang menjadi pengusaha dibidang Teknologi Informasi khususnya pendidikan, sebuah jalan hidup baru yang sama sekali berbeda dengan yang beliau pelajari sebelumnya di bangku kuliah.

Sekian banyak cerita-cerita hidup dari kedua tokoh tersebut memberi sangat banyak pelajaran bagi saya, tetapi diatas semuanya saya merasa bersyukur karena keikutsertaan saya pada seminar tersebut telah membangkitkan kembali impian yang sempat tertidur, membakar kembali semangat saya untuk meretas jalan menjadi seorang entrepreneur hebat.

Bagaimana Menjadi Manusia (Bermanfaat)?


Hai teman-temanku yang baik hatinya!!

Bertemu lagi dengan saya, The Special One Yudha Okky Pratama ditahun yang baru, ya!!2011!!

Saya merasa sebagai orang spesial karena saya mendapat semangat baru di awal tahun 2011 ini. Keberuntungan yang sangat saya syukuri ini diawali kesempatan besar mengikuti Diklat Aktivis Terpusat 2011 (DAT 2011) KM ITB yang disebut-sebut sebagai “kawah candradimuka” oleh banyak orang-orang sukses di kampus.

Dalam postingan ini saya akan sedikit mengulas mengenai salah satu sesi yang ada dalam DAT tersebut dari sudut pandang saya sendiri. Sesi ini merupakan materi kedua pada hari kedua diklat dengan pembicara yang luar biasa, Bang Lendo Novo yang terkenal sebagai founder Sekolah Alam yang cukup fenomenal diawal kehadirannya.

Oke, kita mulai saja.

Kenapa harus bermanfaat sih??(buru-buru bertobat kalo masih ada yang berpikiran kaya gini)

Tentunya kita semua tahu bahwa sebaik-baiknya manusia adalah yang paling bermanfaat, untuk sesama manusia, lingkungan sekitar, maupun alam tercinta ini.

Bagi teman-teman yang memang sudah ada niat, keinginan, hasrat, atau apapun lah itu namanya, Bang Lendo Novo menyampaikan tips untuk kita.

  • Dimulai dari empati, kemudian mencari solusi, dan berakhir dengan partisipasi. Untuk menjadi bermanfaat tidak cukup bagi kita hanya merasakan empati ketika melihat realita-realita yang memang memprihatinkan tetapi langsung berpikir kritis dalam menemukan solusi yang terbaik dan tentunya tahap akhir adalah gerakan nyata dalam menerapkan solusi tersebut, dan akan jauh lebih baik ketika dalam melakukan semua itu kita bisa mengajak orang lain untuk ikut bermanfaat dan berpartisipasi.(Insya Allah pahalanya akan dilipatgandakan)
  • Rahasia sukses sebuah perubahan sosial terletak pada makna MANDIRI. Seperti diungkapkan pada Q.S. 13:11 “Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah nasib suatu kaum kecuali kaum itu sendiri yang mengubah apa apa yang pada diri mereka ”, bahwa niat baik, kemauan untuk berubah itu harus berawal dari diri sendiri
  • Memiliki tujuan untuk keadilan dan kebajikan. Seperti disebutkan pada Q.S. 16:90 “Sesungguhnya Allah menyuruh (kamu) berlaku adil dan berbuat kebajikan, memberi kepada kaum kerabat, …”. Ikhlas dalam melakukan sesuatu, menghindari tujuan-tujuan yang justru akan menghilangkan pahala dan manfaat dari apa yang kita lakukan, misalnya pengen ngeksis, populer, dipuji orang dsb.

Pada sesi tersebut, ada satu ucapan beliau yang menarik buat saya, mungkin teman-teman bisa merenungkannya masing-masing, kira-kira seperti ini, “Bahwa ilmu sosial itu tidak perlu dicari, setiap hari kita melakukan sosialisasi itu, tinggal bagaimana berpikir untuk memaknainya”.