Field Trip Creativity & Innovation Class: Kepompong Gendut


Kali ini saya akan bercerita sedikit tentang pengalaman field trip untuk salah satu mata kuliah yang saya ikuti di semester 8 di ITB ini, mata kuliah ini berjudul ‘Creativity and Innovation’. Mau tidak mau pengalaman field trip kali ini menjadi sangat penting karena selama hampir 4 tahun saya kuliah ini pertama kalinya saya melakukan field trip untuk sebuah mata kuliah, agak kasihan juga mengingatnya, tapi ya sudahlah.

Sammaria Simanjuntak (gambar diambil dari http://asiakoe.wordpress.com)

Pada field trip kali ini, kami sekelas diajak untuk mengunjungi sebuah production house di Bandung yang bernama Kepompong Gendut, lucu juga namanya. Sesampainya disana, kami disambut oleh seorang kakak yang memperkenalkan dirinya sebagai Sammaria Simanjuntak, dan hey ternyata dia ini adalah sutradara film Demi Ucok yang sering saya dengar dibicarakan orang, walaupun saya sendiri belum nonton. Sebagai pembuka, beliau bercerita sedikit tentang production house Kepompong Gendut yang dijalankannya bersama beberapa orang teman dan beberapa film yang telah diproduksinya. Satu cerita yang menarik untuk saya yaitu tentang produksi film Demi Ucok yang ternyata dilakukan dengan cara crowd funding, sebuah cara yang kreatif sebagai solusi keterbatasan dana, ternyata banyak juga yang bersedia kontribusi disana.

Selesai perkenalan, sambutan, dan cerita sebentar, kami mulai masuk ke tujuan awal field trip ini, mengenal pembuatan iklan komersial. Salah satu iklan yang pernah dibuat kak Sammaria adalah iklan untuk Google Indonesia. Kami sempat membicarakan soal iklan di Indonesia yang banyak dikritik karena kebanyakan terlalu hard sell dan kurang berkualitas. Menurut kak Sammaria, sebenarnya agensi periklanan di Indonesia sebenarnya sudah mampu membuat iklan-iklan berkualitas dengan karakter soft selling seperti yang kebanyakan kita lihat di iklan-iklan produk terkenal di luar negeri, hanya saja pihak perusahaan pemilik produk justru yang meminta agar iklannya dibuat hard selling saja. Saya sedikit penasaran, atau jangan-jangan memang konsumen di Indonesia lebih sesuai dengan iklan-iklan semacam itu ya? Ya, walau bagaimanapun yang terpenting dari iklan adalah bagaimana agar message yang ingin disampaikan diterima dengan baik oleh pemirsanya, bagaimanapun caranya.

Demi Ucok (gambar diambil dari: http://amiratthemovies.wordpress.com)

Setelah itu secara bergantian kami diajak masuk ke studio pembuatannya secara bergantian. Saya cukup terkesan dengan studionya, tidak terlalu besar, sederhana, namun ada kesan nyaman dan suasananya sangat mendukung munculnya ide-ide kreatif. Disana kami dikenalkan juga dengan salah satu pemeran di film Demi Ucok, Bu Lina yang pernah memenangkan penghargaan Piala Citra FFI 2012 atas perannya sebagai Mak Gondut di film tersebut, yang ternyata adalah ibu dari kak Sammaria sendiri!

Secara umum field trip kali ini cukup membuka wawasan baru tentang dunia kreatif khususnya pembuatan film dan iklan yang sebelumnya tidak banyak saya ketahui. Semoga field trip semacam ini semakin dikembangkan untuk tahun-tahun ke depan, dan mungkin perlu ditambahkan juga di beberapa mata kuliah Teknik Informatika.

Demikian, semoga bermanfaat 🙂

Review: Teater Epik vol. 5: Taraksa


teater epik 1Sebelum membaca review kali ini, perlu diketahui bahwa ini baru pengalaman kedua kali saya menyaksikan pementasan teater, jadi mohon dimaklumi kurang lebihnya. Pementasan ini diselenggarakan di Teater Tertutup Dago Tea House Bandung dan dimulai pada pukul 19.00, saya dan teman-teman menyempatkan untuk datang lebih awal, sekitar pukul 18.25 untuk menyempatkan sholat maghrib dulu. Kesan pertama sudah didapatkan sejak memasuki halaman venue, disana pengunjung disambut dengan orang-orang yang cukup menyita perhatian di tengah keramaian, berkostum unik dan bertingkah laku aneh, yang ternyata mereka adalah pemeran-pemeran dalam pementasan tersebut. Cukup bagus, pengunjung mendapat experience tersendiri bahkan sebelum pementasan dimulai.

teater epik 2

Pementasan dimulai, sayang sekali walaupun saya dan teman-teman sudah sampai di lokasi sebelum pementasan dimulai, ternyata yang lain sudah sampai lebih awal, jadi lah kami kurang beruntung mendapatkan tempat duduk agak di belakang. Pementasan teater epik ini dimulai dengan live music yang menurut saya cukup ‘menggelegar’, saya lumayan merinding mendengarnya. Sekian menit kemudian musik berhenti, dan mulai lah ceritanya, para pemeran mulai bergantian muncul di panggung memainkan cerita yang berjudul Taraksa. Cerita ini mengenai seorang pemuda bernama Taraksa yang harus melalui ‘perjalanan langit’ untuk menjemput Chiandra, wanita yang dicintainya. Dalam perjalanan, tentu saja Taraksa mengalami berbagai kejadian dan menghadapi beberapa rintangan, mulai dari lapisan langit pertama yaitu Lembah Gelap Gulita sampai kaki langit terakhir yaitu Lepas Pantai Udara.

Secara umum cerita yang diangkat cukup sederhana, seperti kisah klasik pada umumnya, seorang lelaki yang berjuang untuk menemui orang yang dicintainya. Dengan dibumbui beberapa humor di tengah cerita tampaknya membuat penonton semakin menikmati pementasan ini. Bagi saya sendiri yang mengesankan adalah musik dan artistik panggungnya yang menurut saya memang harus menjadi kelebihan dari sebuah pementasan teater. Hanya saja saya sedikit menyayangkan kurang terdengarnya beberapa dialog dalam cerita ini, entah vokal para pemerannya yang kurang kuat, sound system kurang kencang, atau memang karena tempat duduk kami di belakang, hehe. Overall, menurut saya pementasan Teater Epik kali ini pantas mendapat nilai 7/10.

Foto bersama pemeran utama (Chiandra)

Foto bersama pemeran utama (Chiandra)

Review: Brightspot Market


DSC00488

Tahun ini pertama kalinya saya mengunjungi event yang bernama “Brightspot Market”. Sebelumnya saya sempat mengetahui adanya Brightspot Market ini dari sebuah speech dari Leonard Theosabrata di TEDxJakSel. Menurut saya saat itu konsepnya menarik, eh kebetulan ada tugas kuliah yang mengharuskan datang kesana, jadi lah saya menyempatkan satu hari ke Jakarta untuk menghadirinya.

Brightspot Market dengan tagline-nya “market of all things cool”, adalah sebuah event dengan format market yang menghadirkan produk-produk unik dari berbagai brand, tidak hanya brand luar negeri tetapi juga brand lokal. Event ini diselenggarakan di Grand Indonesia, Jakarta Pusat. Menariknya, brand lokal pun mampu menyaingi brand-brand asing mulai dari segi konsep, desain, bahkan sampai harganya pun ikut menyaingi.

Jika kamu termasuk yang pertama kali menghadiri event ini, niscaya akan cukup dibuat terkesima dengan sederetan produk yang dipajang disana, sangat sesuai dengan tagline-nya. Hampir segala jenis produk yang berhubungan dengan gaya hidup tersedia disana. Produk fashion mulai dari baju, hijab, sepatu, tas, sampai aksesoris-aksesoris unik yang mungkin tidak kita ketahui sebelumnya, dan semakin menarik ketika mengetahui ternyata banyak diantaranya dibuat oleh desainer dan brand lokal. Seperti “market” pada umumnya, pengunjung event ini didominasi oleh kaum wanita, baik anak muda maupun yang sudah dewasa. Untuk lebih jelas, berikut penampilan beberapa produknya.

DSC00481 DSC00489 DSC00483

Saya jamin menghadiri acara ini akan meninggalkan kesan tersendiri. Hanya saja menurut saya untuk Brightspot tahun ini masih agak kecil, sempat kecewa juga ketika menyadari, “yaah, udah cuma segini aja?”. Semoga untuk tahun-tahun berikutnya Brightspot menjadi lebih besar dengan lebih banyak brand dan produk menarik lainnya.

Review: trendstop


okkypratama-trendstop

gambar diambil dari: http://www.trendstop.com/

situs trendstop.com dimiliki oleh sebuah agensi online di bidang fashion dan trend forecasting. Agensi tersebut membantu kliennya untuk memprediksi tren fashion dan gaya hidup agar klien dapat meningkatkan penjualan produknya dengan menyesuaikan pada tren tersebut.

Ketika membuka situs ini kita akan disajikan banyak gambar-gambar tentang fashion yang semuanya unik. Dari segi tampilan, situs ini sangat menarik, dan meskipun saya tidak terlalu mengerti soal fashion, tetapi menurut saya tampilan situs ini cukup meyakinkan bahwa trendstop adalah sebuah agensi yang profesional dan berkualitas. Desainnya pun dikemas dengan gaya khas perusahaan di bidang seni.

Beberapa informasi yang bisa kita dapatkan di situs ini antara lain:

  1. Trendstop Live, adalah event-event terkait tren fashion dan lifestyle yang diadakan oleh trendstop. Setiap event memiliki temanya sendiri yang masing-masing unik.
  2. Trend report, adalah report yang disediakan oleh trendstop mengenai hal-hal khusus seperti pemilihan warna, catwalks, denim, dll.
  3. Trend consultancy, dapat dilakukan dengan menghubungi trendstop terlebih dahulu melalui situs ini.

Terima kasih. Semoga bermanfaat 🙂

 

Resume: 45 Business Ideas We Loved in 2011


okkypratama-businessnews

Sesuai judulnya, artikel “45 Business Ideas We Loved in 2011” berisi ide-ide bisnis unik versi situs ini (Business News Diary). Biarpun sekarang sudah tahun 2013, tidak rugi juga kalau kita lihat dan pertimbangkan karena ide-ide yang disebutkan memang berbeda dan mungkin sampai saat ini pun tidak banyak yang familiar, terutama di Indonesia. Berikut beberapa yang menurut saya menarik:

  1. Personal social media consultant, membantu orang untuk mengelola profilnya di media sosial untuk tujuan tertentu, misalnya untuk mendukung karir.
  2. Online privacy management, membantu menjaga informasi-informasi penting kita dari serangan para hacker.
  3. Specialty foods provider, menyediakan makanan dengan syarat-syarat khusus, contohnya gluten-free atau lactose-free.
  4. Energy efficiency consultant, menyediakan jasa untuk membantu pemilik rumah ataupun bisnis untuk mengurangi cost untuk penggunaan energi.
  5. Party business, menyediakan jasa untuk menyelenggarakan pesta, untuk mempermudah mereka yang kekurangan waktu untuk mempersiapkan pesta.

Untuk melihat artikel aslinya dapat diakses di http://www.businessnewsdaily.com/1847-45-business-ideas-loved-2011.html.

Memandang Negeri Sendiri


Karena suatu kepentingan, saya yang anak teknik ini perlu mengetahui kondisi perekonomian Indonesia khususnya di beberapa kota besar. Saya pun coba googling data ekonomi semacam GDP per capita, purchasing power parity, dll. Ya, tidak terlalu familiar buat saya. Informasi menarik yang saya dapat dari indexmundi, GDP per capita(PPP) Indonesia pada tahun 2010 adalah $4,325.3, yang berarti penduduk Indonesia rata-rata mampu memperoleh penghasilan sekitar 42 juta rupiah per tahunnya, atau sekitar 3,5 juta rupiah tiap bulan.

Indonesia

GDP per capita(PPP) Indonesia (http://www.indexmundi.com/)

3,5 juta per bulan? wow, saya pikir lumayan lah ya penghasilan segitu, rasanya dengan uang segitu sudah bisa hidup berkecukupan. Berarti Indonesia ini tidak miskin-miskin amat, bahkan dari grafik diatas, terlihat kalau ada tren yang terus naik. Pantas saja ada beberapa tokoh yang optimis kalau Indonesia ini akan segera menjadi salah satu negara dengan ekonomi terbesar.

Tapi rasanya tidak baik juga kalau kita, terutama yang masih muda dan belum banyak tahu ini, melulu dibuai harapan. Setidaknya kita harus tahu dimana posisi kita sekarang.

GDPperCapita

GDP per capita(PPP) Indonesia vs US, Singapore, Malaysia

Lihat seberapa jauh kita dengan AS, atau bahkan dari negeri kecil tetangga kita Singapura. Dan ketika pertama melihat informasi itu, satu yang saya kurang bisa terima, ternyata kita masih kalah dari Malaysia!

Well, ini bukan untuk rendah diri atau menjelekkan bangsa sendiri. Hanya untuk menyadarkan seberapa jauh kita harus melangkah untuk mengejar ketertinggalan.

Semoga bermanfaat 🙂

Review: Trend Reports JWTIntelligence


okkypratama-JWT-Manila

Review kali ini mengenai sebuah situs dengan alamat jwtintelligence.com yang dimiliki oleh sebuah agensi komunikasi pemasaran (marketing communication) yang berpusat di New York.

Dalam situs ini terdapat sebuah menu berjudul “trend reports” yang berisi report (laporan) terkait dengan tren yang sedang berkembang dari waktu ke waktu yang dapat langsung diunduh. Report yang disajikan menurut saya cukup baik, karena cukup komprehensif, tidak seperti artikel yang sekedar memberi opini saja. Banyak diantaranya dilengkapi dengan grafik yang menunjukkan data pendukung dari report tersebut. Tentu saja report tersebut akan sangat membantu bagi para pelaku usaha, terutama yang berkaitan dengan teknologi, industri kreatif, dan gaya hidup.

Untuk memberi gambaran lebih jelas, berikut adalah tiga dari banyak report yang tersedia dalam situs tersebut:

1. Embracing Analog: Why Physical is Hot

Report dapat di-download di: http://www.jwtintelligence.com/wp-content/uploads/2013/03/F_JWT_Embracing-Analog_03.06.13.pdf

2. 100 Things to Watch in 2013

Report dapat di-download di: http://www.jwtintelligence.com/wp-content/uploads/2013/01/F_JWT_100-Things-to-Watch-in-2013_1.18.131.pdf

3. Gen Z: Digital in Their DNA

Report dapat di-download di: http://www.jwtintelligence.com/wp-content/uploads/2012/04/F_INTERNAL_Gen_Z_0418122.pdf

Perang Saudara Terus, Gimana Mau Maju?


okkypratama-indonesiaSiapa sih diantara kita orang Indonesia yang tidak pernah mengkritik atau mengeluhkan kondisi negerinya sendiri? Tingkat korupsi tinggi, kemiskinan dimana-mana, pendidikan kurang maju, dll. Jadi sebenarnya sudah jelas apa yang kita semua inginkan. Kita ingin Indonesia menjadi negara terpandang di mata Internasional dengan segala kelebihan dan prestasi yang kita miliki. Tapi coba perhatikan dulu beberapa quotes yang menurut saya menarik:

  • Gimana Indonesia mau maju, di dalam negeri sendiri saja sudah saling sikut. – lupa siapa
  • Satu lagi yang bikin gemeez, #Kita (orang Indonesia) rada ga suka dengan perbedaan pendapat. Helloo..beda pendapat biasa aja kali.. jangan jadi musuhan! – Handry Satriago
  • Negara kita ini lagi berkembang lho, kita jangan terkotak-kotak, mana karya yg lebih bagus ato gimana, kita masih berkembang, kita harus saling support – Herjunot Ali

Sampai sini saja, lanjutannya sudah saatnya kita pikirkan masing-masing…

*gambar diambil dari: http://www.patchdepot.co.uk/

Review: TopRank (Online Marketing Blog)


okkypratama-toprank1

Review kali ini mengenai sebuah situs atau blog yang beralamat di http://www.toprankblog.com/. Blog ini ditulis oleh TopRank Online Marketing, sebuah agensi digital marketing yang didirikan oleh Lee Odden dan Susan Misukani yang membantu perusahaan lain dalam hal marketing secara online. Perusahaan-perusahaan yang menjadi klien dari TopRank Online Marketing memanfaatkan jasa mereka dalam hal konsultasi(consulting), pelatihan, dan implementasi layanan. Beberapa pekerjaan bersifat konsultasi yang pernah dikerjakan oleh TopRank Online Marketing antara lain:

  • Membantu retailer kain B2C untuk meningkatkan traffic website-nya sampai 200% memanfaatkan search engine optimization(SEO).
  • Membantu perusahaan start-up marketing automation B2B tumbuh sampai melebihi 1200 pelanggan dalam 3,5 tahun dengan SEO dan blog marketing.
  • Membantu retailer game online meningkatkan website traffic hingga 300.000 pengunjung per bulan melalui social media marketing dan SEO.

okkypratama-toprank

Blog ini sendiri dibuat pada tahun 2003 oleh salah satu founder yaitu Lee Odden. Secara umum, kontenTopRank Online Marketing Blog terkait dengan hal-hal yang menjadi spesialisasi perusahaan termasuk diantaranya:

  1. Search engine marketing dan optimization
  2. Social media marketing
  3. Content Marketing
  4. Business blogging dan marketing
  5. Online public relation

Jika diperhatikan, latar belakang pembuatan blog ini tampaknya tidak hanya untuk memberikan insight mengenai hal-hal yang telah disebut diatas, tetapi juga menerapkan “ilmu” yang dimiliki untuk memasarkan perusahaan sendiri, khususnya melalui content marketing dan business blogging. Konten yang disajikan dalam blog ini cukup menarik, meskipun belum komprehensif, tetapi mampu memberikan gambaran awal mengenai topik-topik yang termasuk dalam online marketing(tentu saja untuk pengetahuan yang mendalam baru bisa didapatkan dengan memanfaatkan jasa konsultasi yang disediakan). Dengan konten yang memberikan pengetahuan yang cukup luas meskipun kurang mendalam justru membuatnya lebih mudah dipahami oleh orang awam, tentunya yang seperti itu bermanfaat terutama bagi para “pemula” seperti pelaku usaha start-up atau orang yang baru mengenal online marketing.

Meskipun kontennya cukup menarik, namun menurut saya ada kekurangan dari segi tampilan. Desain tampilan blog ini menurut saya biasa saja, kurang spesial dan kurang menunjukkan karakter tertentu. Padahal umumnya perusahaan yang bergerak di bidang marketing sangat memperhatikan desain untuk menggambarkan karakter perusahaan tersebut.

Resume: 80+ Must-Read Design Blogs to Enhance your Creativity and your Career


Ketikaokkypratama-creativeopera membuat blog, yang pertama dilakukan bahkan sebelum menulis artikel adalah memilih tema atau desain dari blog tersebut. Desain blog dapat dipilih dari sekian banyak template yang disediakan atau bisa juga menggunakan desain yang dibuat sendiri. Desain yang dipilih biasanya disesuaikan dengan karakter penulis, atau karakter blog itu sendiri, karena bisa saja seseorang memiliki beberapa blog yang masing-masing genre-nya berbeda. Memilih desain yang tepat bisa dibilang merupakan hal yang gampang-gampang susah. Bagi orang yang mungkin kurang memiliki sense tentang desain, memilih desain yang tepat untuk karakter yang diinginkan bisa jadi menyulitkan. Itu baru khusus soal memilih desain saja dan terbatas pada blog saja. Kalau yang seperti itu saja pusing, bagaimana kalau dihadapkan dengan persoalan desain-desain lain?

Bagi kamu yang mungkin juga mengalami kesulitan yang sama, ada sebuah artikel menarik di blog  creativeopera.com yang berjudul “80+ Must-Read Design Blogs to Enhance your Creativity and your Career“. Blog yang khusus membahas mengenai desain ini dibuat oleh Manda Szewczyk, seorang desainer dan ilustrator. Pada artikel tersebut dituliskan daftar lebih dari 80 blog yang berisi panduan mengenai desain yang merupakan pilihan dari sang penulis, Manda Szewczyk. Setiap blog yang ada dalam daftar tersebut digolongkan menjadi sepuluh kategori utama: All-in-OneInspirationTutorialsWeb Development/CodeFreelanceLogos & TypographyAdvice & DiscussionFreebies & GiveawaysBlogging, dan Micro-Blogs/Links.

Smart City, Munginkah Ada di Indonesia?


Jumlah penduduk Indonesia diproyeksikan akan terus mengalami peningkatan dalam 25 tahun ke depan. Akibatnya bisa kita bayangkan, jumlah orang semakin banyak, sementara jumlah sumberdaya seperti ketersediaan lahan, hasil alam, fasilitas umum malah cenderung berkurang, kalau dihitung secara kasar maka setiap individu di Indonesia ini semakin lama akan mendapat “jatah” sumberdaya yang semakin sedikit. Masalah tersebut sebenarnya dialami oleh negara manapun di dunia terutama yang angka pertumbuhan penduduknya positif.

okkypratama-smart-city-1Ketika sumber daya yang sifatnya material semakin terbatas, justru ini lah saatnya membuktikan pernyataan “aset paling berharga dari sebuah organisasi, perusahaan, atau negara adalah sumber daya manusianya”. Saatnya bagi kita, dengan segala upaya dengan kecerdasan, kreativitas, kerja keras, dan kerja sama untuk mengelola sumber daya yang ada sehingga keterbatasan itu bukan menjadi masalah. Dengan solusi yang tepat, dalam keterbatasan pun kehidupan kita masih bisa lebih baik daripada sebelumnya. Usaha yang mulai berkembang saat ini adalah konsep yang disebut dengan smart city. Mengapa kota? tentu saja karena kota merupakan pusat kehidupan di suatu negara, selain itu permasalahan masyarakat pun banyak berpusat di kota.

Smart city dapat diidentifikasi dari enam aspek, yaitu:

  • smart economy
  • smart mobility
  • smart environment
  • smart people
  • smart living
  • smart governance

Salah satu contoh konkret mengenai smart city adalah konsep yang diteliti dan dikembangkan oleh sebuah tim di MIT yang dipimpin oleh Kent Larson. Konsep tersebut dapat dilihat di video berikut.  

Informasi yang lebih lengkap mengenai contoh-contoh kota yang memiliki konsep smart city dapat dilihat di situs http://www.smart-cities.eu/.

Smart city, mungkinkah ada di Indonesia?

Tulisan ini memang tidak menjawab pertanyaan tersebut, justru ini menjadi tantangan bagi kita. Pertanyaan tersebut tidak perlu dijawab dengan kata-kata, cukup lah dijawab dengan aksi yang membuktikan kemana anak muda yang menjadi generasi penerus ini membawa Indonesia di masa depan.

gambar diambil dari: http://www.dailydealmedia.com/

Review: Creative Something


okkypratama-creativesomething

Kali ini saya akan me-review sebuah blog yang bernama Creative Something. Sesuai dengan tagline-nya yaitu “Creative ideas and inspiration“, blog ini berisi artikel-artikel terkait dengan pengembangan kreativitas. Blog ini dibuat oleh Tanner Christensen, seorang creative expert, entrepreneur, dan online marketer yang berasal dari Salt Lake City, Utah.

Beberapa judul artikel yang ada di blog ini antara lain Creative exercise: take a risk today, Seven steps to create breaktrough, A reminder to stay corious, dan How to take any idea and run with it. Salah satu yang menarik menurut saya adalah artikel A reminder to stay curious.
Artikel tersebut hanya berisi sebuah video berjudul The Future Belongs to the Curious yang memberikan ilustrasi mengenai curiosity dan wondering yang mendorong kita untuk terus bertanya dan belajar.

Gaya Penggunaan Twitter


okkypratama-twitter

Sudah sekian lama sejak media sosial mulai booming di Indonesia, terutama sejak munculnya situs yang bernama Facebook yang dilanjutkan dengan Twitter yang mungkin lebih in sekarang. Saya yakin kamu baca ini juga termasuk satu diantara yang mengikuti tren ini.

Mengenai pergeseran tren dari Facebook ke Twitter ini pasti ada yang pro dan kontra, ya walaupun bukan isu sensitif yang menimbulkan konflik. Beberapa dari kita pasti pernah tahu ada teman yang nge-tweet atau menulis status di Facebook-nya yang kira-kira berarti “Facebook udah ga asik ni, pindah Twitter aja” atau pendapat berlawanan seperti “ga mau pake Twitter ah, banyak nyampahnya”. Dari kedua pernyataan baik yang pro maupun kontra dengan mulai berkembangnya Twitter tersebut sebenarnya bisa disimpulkan bahwa penggunaan media sosial khususnya di Indonesia sendiri adalah persoalan gaya hidup, soal suka dan tidak suka, bukan soal fungsional atau kegunaan. Padahal jika diperhatikan, baik Facebook maupun Twitter memiliki fungsionalitas yang membentuk karakternya masing-masing.

okkypratama-timeline

Saya pernah melihat (lupa kapan tepatnya) sebuah program di Metro TV yang membahas tentang Twitter. Narasumber saat itu menyatakan sebuah pernyataan yang ‘menempel’ di kepala dan saya pun setuju dengan pernyataannya, yaitu “Twitter adalah media sosial yang berbasis informasi, bukan pertemanan”. Sejak awal saya mengenalnya, Twitter ini memang menarik karena punya karakter yang unik, yang ternyata titik awal keunikannya baru saya sadari ketika mendengar pernyataan tadi. Dari hasil pengamatan di akun saya sendiri, berikut adalah daftar beberapa fenomena unik yang terjadi di Twitter menurut pandangan saya, ada yang baik ada juga yang aneh.

  1. Menggunakan mekanisme yang disebut ‘follow’ sifatnya satu arah. Kalau kita ingin memperoleh informasi dari seseorang atau organisasi cukup follow saja maka akan langsung kita dapatkan informasinya, ya kecuali yang akunnya protected. Kalau suatu saat kita merasa informasinya sudah tidak kita butuhkan atau sukai, tinggal unfollow saja.
  2. Pengguna cenderung seenaknya mengatakan apapun. Namanya juga tweet yang dapat diartikan setara dengan celetukan atau sekedar cuap, sampai-sampai hampir setiap aktivitasnya di-tweet-kan. Mungkin ini lah salah satu penyebab adanya orang yang menganggap Twitter banyak ‘sampah’-nya.
  3. Perkembangan informasi di Twitter begitu cepat. Dengan banyaknya pengguna yang men-tweet-kan apapun, maka timeline kita akan diserbu banyak sekali informasi yang terus ter-update tiap saatnya, entah informasi tersebut penting atau tidak. Terkait hal ini saya juga pernah mendengar ada yang berkomentar bahwa dia tidak terlalu suka menggunakan Twitter karena sulit mengikuti perkembangan informasinya. Tapi memang begitu adanya, namanya juga ocehan, setiap orang berhak, tetapi kita sebagai pendengar juga berhak untuk memutuskan mendengar ocehan tersebut atau tidak.
  4. Ada pengguna yang lebih banyak mem-follow akun brand atau organisasi daripada akun individual. Mungkin hal ini disebabkan karena banyaknya informasi yang tidak penting dari akun individual.
  5. Adanya fenomena meminta follow back(folback). Ini fenomena yang menurut saya kurang tepat, karena memang Twitter ini basisnya informasi, sederhananya kalau ingin mendapat informasinya, maka follow, kalau tidak ingin mendapat lagi, tinggal unfollow. Bukan berarti kalau tidak mem-follow berarti bukan teman, kalau meng-unfollow juga tidak berarti ingin berhenti berteman.

Daftar di atas mungkin saja bertambah, atau kalau ada teman-teman yang ingin menambahkan, silakan komentar saja disini.

Review: Artikel “How to Enhance Creativity in School Children”


okkypratama-creati

gambar diambil dari: http://lifehacker.com/

Artikel ini membahas mengenai bagaimana mengajarkan kreativitas pada anak-anak.

Banyak yang salah kaprah mengartikan kreativitas sebagai seni, padahal sebenernya pengertian kreativitas lebih luas dari itu. Kreativitas berhubungan dengan kemampuan dalam memecahkan masalah dengan cara yang inovatif dan menghasilkan ide-ide baru. Meskipun kreativitas berarti positif, namun hal ini belum banyak ditekankan dalam pendidikan formal, termasuk juga di Indonesia. Padahal riset membuktikan kreativitas berperan positif dalam perkembangan seorang anak. Berikut adalah beberapa cara yang dapat digunakan untuk melatih anak menjadi kreatif.

  1. Word Games. Melatih anak untuk mencari dan menemukan hubungan dari berbagai kata yang berbeda.
  2. Visual Thinking Games. Melatih anak dalam hal berpikir visual, abstraksi gambar, dan banyak menggunakan imajinasinya.
  3. Drawing Games. Melatih anak untuk memahami konsep maupun pengetahuan yang sudah ada.

Selain dengan beberapa permainan diatas, seorang guru atau pengajar dapat melatih kreativitas muridnya melalui cara-cara yang digunakan dalam proses belajar-mengajar, contohnya mempersilakan murid untuk memilih sendiri topik yang akan dipresentasikan.

Cara-cara tersebut tentu saja dapat juga diterapkan oleh para guru di Indonesia mengingat masih rendahnya kreativitas anak-anak dan pemuda Indonesia, apalagi jika mempertimbangkan beberapa prediksi yang mengatakan bahwa di masa depan kreativitas akan lebih berpengaruh dibanding kecerdasan/kepintaran

Review: Creative Generalist


okkypratama-crege2

creativegeneralist.com adalah sebuah situs yang bertemakan kreativitas dengan konten yang bermacam-macam bentuk dan kategorinya. Sesuai namanya, soul yang dibawa dalam situs ini yaitu kreativitas yang bersumber dari perbedaan, pemikiran yang luas, dan mencakup berbagai bidang. Awalnya situs ini berupa sebuah blog yang berisi ide-ide, berita, dan sudut pandang bagi para generalist yang memiliki ketertarikan pada banyak bidang. Namun seiring berjalannya waktu, situs ini mulai berkembang menjadi sebuah forum.

Ketika mengakses situs ini, pertama kita akan dihadapkan pada tampilan seperti gambar berikut.

okkypratama-creative generalist

Tampilan yang disajikan kurang menggambarkan identitas dari situs tersebut, mungkin saja banyak pengunjung situs tidak langsung “mengenali” sebenarnya situs seperti apakah creativegeneralist.com itu.

Situs Creative Generalist memiliki enam menu utama, yaitu:

  1. Home
  2. Overview
  3. Inspiration
  4. Blog
  5. People
  6. About

Mari kita lihat setiap menu tersebut lebih lanjut

Home

Merupakan halaman default ketika pertama kali situs dibuka. Pada menu ini terdapat ringkasan dan tautan(link) pada beberapa halaman atau artikel yang penting dalam situs ini.

Overview

Ketika memasuki menu overview, kita sebagai pengunjung akan dihadapkan pada tulisan yang dibuat oleh Steve Hardy, founder dari situs ini, yang berjudul “The Creative Generalist: How Broad Thinking Leads to Big Ideas”. Secara umum tulisan tersebut berisi nilai-nilai yang dianut oleh para creative generalist antara lain finding possibility, presenting information, generating ideas, connecting people, understanding worldview.

Inspiration

Menu Inspiration terbagi menjadi beberapa submenu yaitu News yang berisi artikel-artikel yang memicu inspirasi, Vacation yang berisi daftar konferensi yang inspiratif, Curations berisi daftar entitas-entitas lain yang juga membawa semangat kreativitas, dan Bookshelf yang berisi daftar buku yang mendukung para creative generalist.

Blog

Menu Blog terbagi lagi menjadi beberapa submenu yaitu Perspectives yang berisi artikel-artikel yang membawa sudut pandang para creative generalist, Interviews yang berisi hasil wawancara dengan tokoh-tokoh yang tergolong creative generalist, dan kemudian Miscellany yang berisi beragam inspirasi lain berupa tulisan maupun video.

People

Menu People juga terbagi menjadi beberapa submenu yaitu Society yang ketika dibuka kita diarahkan ke situs creativegeneralist.org yang merupakan forum bagi para creative generalist, CG sessions yang memfasilitasi untuk membuat grup diskusi dari para creative generalist, dan Faves & Friends yang berisi daftar dan link ke pihak-pihak yang berhubungan dengan situs ini.

About

Berisi keterangan mengenai situs ini termasuk cerita bagaimana awal situs ini dibuat.

Menurut saya manajemen konten dalam situs ini tidak terlalu baik karena terdapat banyak menu dan submenu yang justru menyulitkan pengunjung situs dalam memperoleh informasi yang diinginkan. Padahal beberapa menu tersebut ada yang tidak perlu dan mungkin ada juga beberapa submenu yang mirip. Meskipun demikian, bagi saya konten situs ini sangat menarik karena mengangkat sesuatu yang tidak populer, yaitu mengangkat nilai kamu generalist ketika di masa sekarang yang lebih dihargai adalah para specialist.

“Go some distance away because then the work appears smaller and more of it can be taken in at a glance and a lack of harmony and proportion is more readily seen.” — Leonardo Da Vinci

Level Belajar


okkypratama-learngambar diambil dari: http://www.bbhc.org/

“Manusia itu harus terus belajar sejak nafas pertamanya dan baru berhenti pada nafas terakhir”

“Stay foolish, stay hungry” – Steve Jobs

Ada sekian banyak quotes atau perintah yang menganjurkan bahkan mengharuskan kita untuk belajar. Tetapi mengapa kita harus belajar? Apa sebenarnya yang dimaksud dengan belajar? Bagaimana cara belajar? Saya sendiri belum bisa menjawab semua pertanyaan itu dan sampai sekarang masih belajar untuk menemukan jawabannya.

Belajar bisa tentang apapun dan dimanapun, belajar matematika di sekolah, belajar memasak di tempat kursus, belajar menendang bola di lapangan, dst. Terlepas dari tentang apa dan dimana, belajar sendiri memiliki beberapa tingkatan berdasarkan kedalamannya (pendapat pribadi).

  • okkypratama-studyLevel 1. Belajar yang dalam Bahasa Inggris disebut study, yang secara umum berarti mendedikasikan waktu untuk usaha memperoleh ilmu atau pengetahuan. Belajar jenis ini lah yang sering kita lakukan semasa di bangku sekolah dengan cara membaca buku dan latihan soal.
  • Level 2. Belajar yang disebut juga dengan istilah learn yang maknanya proses memperoleh ilmu pengetahuan, bisa dilakukan melalui banyak cara, belajar (study), praktek, melihat, dll. Berbeda dengan level 1 yang menekankan pada proses, level 2 ini berfokus pada hasil yang didapatkan, yaitu berupa ilmu pengetahuan. Kalau study adalah mengenai dedikasi waktu, learn adalah soal memperoleh ilmu pengetahuan. Contoh kalimat berikut mungkin sedikit menggambarkan perbedaannya: “I’ve been studying all day but I don’t think I’ve learned anything”.
  • Level 3. Belajar yang mengubah sikap. Menurut saya ini level tertinggi dari pencapaian belajar, dimana seseorang tidak hanya sekedar mengetahui tetapi juga bisa menentukan sikap atas pengetahuannya yang baru. Contohnya, orang yang mengetahui bahwa olahraga penting untuk kesehatan memutuskan untuk berolahraga secara rutin tiap minggu. Tentu saja ketika mendapatkan ilmu baru tidak semua harus kita setujui, dipikirkan terlebih dahulu kebenaran dan manfaat dari ilmu tersebut. Contohnya, jika ada yang bilang bahwa untuk menjadi orang yang sukses, biasakan membuat jadwal yang rinci setiap harinya, kita mungkin mengetahui hal tersebut tetapi boleh saja jika mengambil sikap untuk tidak melakukannya karena tidak sesuai dengan nilai-nilai yang kita anut.

Perenungan mengenai level belajar ini terinspirasi dari obrolan saya dengan teman se-rumah kontrakan ketika menonton sekilas kongres partai Nasdem. Pada acara tersebut Pak Surya Paloh sebagai ketua umum sedang menyampaikan pidatonya yang bertemakan kebangsaan.

O: Wah, Surya Paloh ini jago juga ya pidatonya, setidaknya lebih bagus dari Pak SBY

F: Iya

O: Gimana ya latihannya sebelum pidato?

F: Kalo itu udah karakter, bukan cuma hasil latihan.

Dari obrolan itu, saya baru menyadari bahwa sebenarnya tingkatan tertinggi seseorang yang berilmu adalah ketika ilmunya tergambar dari sikap dan perilakunya. Pada kasus Pak Surya Paloh, ilmu dan pemahaman beliau mengenai kebangsaan benar-benar sudah mendarah daging karena itu lah beliau dapat berpidato dengan lancar dan berapi-api (perlu dicatat, saya bukan fans beliau, hehe). Mungkin itu juga yang berlaku pada Pak Soekarno dulu yang dijuluki orator ulung. Sebenarnya bukan semata-mata karena beliau pandai berbicara, tetapi juga karena memang apa yang beliau bicarakan benar-benar dijiwai.

Kalau tingkatan tertinggi orang yang belajar adalah perubahan sikap, maka berbahagia lah jika ada yang bilang, “kamu berubah, sudah bukan kamu yang dulu”. Jawab saja, “iya lah, aku kan belajar” ;p

 *referensi : http://english.stackexchange.com/questions/19533/is-there-any-subtle-difference-between-to-study-and-to-learn