Category Archives: Ruang Hiburan

Tugu Jogja vs Tugu Malang


Ini ceritanya berawal dari kunjungan main-main saya ke Jogja kira-kira 1-2 bulan yang lalu. Kebetulan sekali saya punya beberapa teman disana yang otomatis menjadi tour guide gratisan buat saya melihat-lihat Jogja. Cerita lengkapnya mungkin lain waktu saja, langsung saja ke malam terakhir saya disana, saya diajak untuk berfoto di salah satu landmark Jogja, yaitu sang Tugu Jogja. Ada beberapa pikiran aneh waktu saya melihat tugu ini, maklum pertama kali, atau mungkin dulu pernah tapi lupa karena sudah lama sekali sejak saya terakhir ke Jogja. Anehnya adalah tugu ini terletak tepat di tengah-tengah persimpangan perempatan jalan, yang berarti traffic disana ramai sekali, dan herannya lagi ternyata banyak juga orang-orang yang berkumpul di tugu ini untuk sekedar berfoto, apalagi waktu malam hari, dan mereka tidak merasa aneh dengan kendaraan-kendaraan yang lalu lalang di sekitarnya.

 

Tapi walaupun aneh, setelah dipikir-pikir lagi justru itu kelebihannya. Tugu yang diletakkan di tempat yang mudah diakses publik justru menunjukkan karakter keterbukaan dan merakyat, yang seakan-akan mengatakan “Jogja untuk semua”, mau itu orang Jogja asli ataupun bukan (sebenarnya kata-kata itu bikin-bikinan saya sendiri,hehe).

Dasar saya yang fanatik pada daerah asal saya, Malang, yang terlintas langsung membandingkan dengan apa yang ada di Malang, niatnya mencari-cari kelebihannya, bahwa Malang tidak kalah dengan Jogja sekalipun. Tapi ternyata harus saya akui, khusus untuk urusan tugu ini, Jogja masih lebih baik.

Secara bentuk dan estetika, yaa Tugu Malang ini sebenarnya juga tidak kalah, tapi jika dibandingkan dengan keterbukaan dari Tugu Jogja jelas bertolak belakang. Tugu Jogja yang letaknya terbuka, siapapun seperti diundang untuk “nongkrong” disana, sementara Tugu Malang malah dikelilingi kolam dan pagar, sudah semacam benteng-benteng di Inggris saja. Jadi sedikit terpikirkan, kalau saya yang jadi walikota Malang, akan saya hilangkan itu pagar dan kolamnya. Sayangnya, saya tidak ingin jadi walikota Malang,hehehe

Kelinci



Halo teman-teman! 😀

Mungkin kalian ada yang mengira judul yang saya tulis ini adalah sebuah kiasan, analogi, dan sejenisnya. Sesungguhnya itu tidak benar, karena disini memang saya akan sedikit bercerita pengalaman saya dengan kelinci (ada foto-fotonya juga lho, lucu-lucu lagi kelincinya, tapi maaf agak berat fotonya)

Kalau tidak salah ini sudah hampir setahun yang lalu. Saat itu kebetulan saya sedang sibuk-sibuknya dengan banyak hal, mulai dari tugas kuliah, organisasi, bisnis, sampai persiapan ikut lomba yang akhirnya batal. Di tengah kesibukan itu,akhirnya saya sempat punya waktu pulang ke kosan santai-santai (seringnya di kosan cuma numpang tidur+mandi). Baru masuk kamar kosan, entah tiba-tiba muncul ide darimana, tiba-tiba saya terpikirkan untuk main-main ke Lembang, naik motor, sendirian. Kenapa Lembang? suasananya enak, hawanya asik. Kenapa naik motor? ya karena yang ada itu. Kenapa sendirian? karena idenya muncul tiba-tiba jadi mikirnya kalo ngajak temen pasti ribet (jadi bukan karena galau.hehehe). Jadi lah siang itu saya langsung berangkat.

Selama di perjalanan, di kanan kiri jalan saya melihat ada penjual kelinci yang cukup menyita perhatian saya, apalagi kalau tidak salah tidak sampai sebulan sebelumnya saya baru saja membeli buku tentang beternak kelinci. Lagi-lagi ada ide yang entah muncul darimana, saya pun coba mendatangi beberapa penjual kelinci dan coba sedikit bertanya tentang bagaimana merawat kelinci, bagaimana pasarnya, bagaimana kalau kelinci sakit. Untungnya bapak/ibu penjualnya mau meladeni saya dengan ramah dan antusias, padahal saya tidak membeli kelincinya, sampai-sampai saya ditunjukkan bagaimana cara mengawinkan kelinci, padahal saya tidak menanyakan soal itu, tapi ya sudahlah, Alhamdulillah bonus. Ini sebagian foto-foto kelinci yang saya ambil.

Selain itu, saya juga sempat mengunjungi peternakan kelinci milik Pak Asep, salah satu peternakan kelinci yang cukup populer di kalangan para peternak kelinci di Lembang. Berikut ini beberapa fotonya.
Setelah cukup melakukan ekspedisi kelinci, di perjalanan pulang saya sempat mampir ke Rumah Susu untuk membeli seplastik susu untuk teman-teman sekosan dan mencoba puding yoghurt, selain itu biar lebih menjiwai, saya juga mampir di sebuah warung sate kelinci. Alhamdulillah semuanya enak, apalagi sate kelincinya. Yaah, kelinci lucu kok disate? Ini paradigma yang kurang pas. Perlu teman-teman ketahui, sate kelinci ini termasuk daging yang paling menyehatkan lho, berprotein tinggi tapi rendah lemak dan kolesterol, lebih baik dari daging ayam, kambing, atau sapi. Lagian kelinci gampang beranaknya kok, jadi jangan takut mereka akan punah kalau disate.hehehe
Ya itu lah sedikit pengalaman saya bersama kelinci. Walaupun saya sekarang kuliah di jurusan teknik Informatika, siapa tahu (cuma Allah yang tahu) nantinya saya malah jadi pengusaha peternak kelinci yang sukses dan terbesar se-Indonesia.

Surga Dunia : Pulau Sempu


Seharusnya ini saya post tadi malam, maaf baru sempat di post sekarang karena ada beberapa kesibukan dan akhirnya malah ketiduran.hehehe. Foto-foto di bawah ini kebetulan saya temukan di harddisk. Eniwei, selamat menikmati 🙂

Pulau Sempu adalah salah satu keindahan alam Indonesia yang kebetulan terletak di daerah asal saya, Malang.

Yak mulai saja perjalanannya, pertama sebelum menyeberang ke Pulau Sempu, kita ke Pantai Sendang Biru dulu ya.

di situ terlihat banyak kapal berjajar, kapal-kapal itu lah yang akan kita gunakan jika ingin menyeberang ke Pulau Sempu.

Semacam ini nih kapalnya kalau dilihat lebih dekat.

Sebelum sampai ke segara anakan atau bahasa kerennya Laguna(tempat tujuan utama di Pulau Sempu), kita harus melewati rute yang lumayan menantang, apalagi kalau cuaca sedang tidak bersahabat.

Langsung saja ke objek utamanya, yaitu pemandangan Pulau Sempu yang memiliki sebuah segara anakan yang luar biasa dan beberapa pantai yang indah jika ditelusuri.

pantai

Inilah beberapa pantainya

segara anakan dan sekitarnya

Mungkin belum menggambarkan keseluruhan suasana Sempu, makanya rasakan sendiri sensasinya!

 

 

Curug Tilu


Sahabat-sahabat yang bersemangat, post ini dibuat ketika masa-masa UTS, refreshing untuk semangat belajar baru.

Sedikit mengenang sebuah momen dimana saya dan beberapa orang teman mengisi liburan dengan berpetualang ke Curug Tilu, Bandung.

Menyempatkan kirim jarkom sebelum mulai jalan.

 

 

Ini nih papan penunjuk arahnya (maaf kalau fotonya agak labil.hehe)

 

 

Menyeberang sungai demi foto-foto di atas batu.

 

 

Inilah salah satu hasilnya.

 

 

Harus melewati jembatan yang bergoyang-goyang, seru to the max!

 

 

Yak, inilah penampakan salah satu air terjun atau disebut ‘curug’ dalam bahasa Sunda.

 

 

Kegirangan main air, jarang-jarang ada yang seperti ini di Bandung kota.

 

 

Menikmati suasana alamiah sebelah kebun teh.

 

 

Akhirnya, inilah formasi full team dari pasukan yang berangkat hari itu (minus teman saya Alfian yang rela menjadi fotografer tentunya)

Formasi : Fitra, Maspri, Mahar, Okky, Bobi, Hasby, Taufik, Diani, Marchy, Alfian

 

Salah satu sumber kebahagiaan adalah melihat orang lain berbahagia

Salah satu kebahagiaan tertinggi adalah ketika membahagiakan orang lain

 


Sumber foto : Facebook

Thanks to Bobi buat semua foto-foto dan tag-nya

The Power of The Dream


by : Celine Dion

Deep within each heart
There lies a magic spark
That lights the fire of our imagination
And since the dawn of man
The strenght of just “I can”
Has brought together people of all nations

There’s nothing ordinary
In the living of each day
There’s a special part
Every one of us will play

Feel the flame forever burn
Teaching lessons we must learn
To bring us closer to the power of the dream
As the world gives us its best
To stand apart from all the rest
It is the power of the dream that brings us here

Your mind will take you far
The rest is just pure heart
You’ll find your fate is all your own creation
Every boy and girl
As they come into this world
They bring the gift of hope and inspiration

Feel the flame forever burn
Teaching lessons we must learn
To bring us closer to the power of the dream
The world unites in hope and peace
We pray that it will always be
It is the power of the dream that brings us here

There’s so much strength in all of us
Every woman child and man
It’s the moment that you think you can’t
You’ll discover that you can

Feel the flame forever burn
Teaching lessons we must learn
To bring us closer to the power of the dream
The world unites in hope and peace
We pray that it will always be
It is the power of the dream that brings us here

Feel the flame forever burn
Teaching lessons we must learn
To bring us closer to the power of the dream
The world unites in hope and peace
We pray that it will always be
It is the power of the dream that brings us here

The power of the dream
The faith in things unseen
The courage to embrace your fear
No matter where you are
To reach for your own star
To realize the power of the dream

Lagu ini adalah salah satu favorit saya, tiap kata di liriknya benar-benar bermakna.

Recommended untuk teman-teman yang menghadapi masa-masa berat, ujian, menjalankan usaha, atau apapun.

Percaya pada kekuatan impian, visualisasikan di pikiran, beri semangat pada setiap usaha, wujudkan semua mimpi itu menjadi kenyataan 🙂

 

Akibat Sedikit Keberanian (atau Kenekatan??)



MARS INFANTRI

Kami putra-putri Informatika

bersatu dan terus berkarya

s’lalu teguh menggapai cita-cita

berikan yang terbaik tuk bangsa

Rintangan membentang di hadapan kami

semangat membara di hati

tetap tangguh jalani hari-hari

untuk memberi pada negeri

Reff:

Infantri, Infantri itu nama kami

Informatika jayakan Indonesia

Infantri, Infantri itu nama kami

Informatika jayakan Indonesia

Kenapa Infantri?

Infantri adalah nama angkatan saya, yaitu angkatan 2009 untuk Teknik Informatika dan Sistem dan Teknologi Informasi.Tapi saya tidak akan membahas mengenai angkatan disini. Saya hanya ingin sedikit berbangga (atau mungkin dibilang narsis.hehe) karena saya ikut berperan dalam terciptanya lagu yang kemudian menjadi kebanggaan angkatan tersebut.

Begini ceritanya, dalam sebuah proses kaderisasi yang bernama SPARTA (tidak akan dibahas panjang lebar), angkatan 2009 Informatika mendapat tugas untuk membuat sebuah album lagu-lagu angkatan. Walaupun status saya sebenarnya bukanlah seorang musisi, tapi saya memutuskan untuk bergabung dalam tim yang bertugas mengerjakan album tersebut, bahkan saya memberanikan diri untuk menjadi penanggung jawab dalam salah satu lagu wajib yang harus ada dalam album tersebut yaitu Mars Angkatan, sayapun langsung mengajak beberapa teman untuk membantu menyelesaikan lagu tersebut.

Setelah dilakukan diskusi mengenai perencanaan album,kami (saya dan teman-teman yang sudah diajak tadi)  langsung berangkat menuju kosan salah seorang teman saya yang biasa dipanggil BR. Disana, saya dengan dibantu Marchy, Maspri, Bepe, BR, dan Wibi – sebenarnya ditambah Hasby walaupun hanya menjadi supporter, tapi kita anggap cukup berperan lah.hehe – bersama-sama mencoba membuat sebuah lagu, walaupun sebenarnya tidak ada diantara kami yang benar-benar ahli soal itu. Akhirnya setelah sejak sekitar jam 6 sore sampai jam 12 malam akhirnya kami memutuskan untuk pulang, dengan lagu yang sudah hampir jadi, hanya butuh sedikit polesan.

Besoknya di kampus, diadakan kumpul angkatan 2009. Saat itu ketua angkatan meminta saya untuk mengajarkan lagu mars angkatan hari itu juga, karena setiap anggota angkatan harus bisa menyanyikannya. Jelas saja saya deg-degan, was-was, loncat kesana kemari (haha.tidak se-lebay itu) karena lagu yang kami buat sampai malam itu belum jadi. Sebenarnya, walaupun disebutkan hanya butuh sedikit polesan, justru polesan itulah yang kami bertujuh tidak bisa lakukan pada malam itu, karena selain tidak ahli, ditambah suasana lelah dan suntuk karena SPARTA hingga kami semua mengerjakannya dengan terkantuk-kantuk bahkan sampai ada yang tertidur. Untunglah datang teman saya yang lain bernama Tata. Sepertinya memang butuh ada sentuhan wanita dalam lagu ini. Benar saja, dengan cepat Tata berhasil menambahkan sedikit bagian yang kurang itu. Alhamdulillah, setelah itu semua berjalan lancar sampai album berhasil diselesaikan.

Pelajaran yang bisa diambil disini bukan anjuran untuk berkarir di dunia musik walaupun kita sebenarnya belum punya cukup kemampuan. Pesan sebenarnya yang ingin saya sampaikan adalah kita harus berani mengambil resiko, yang walaupun tanggung jawab itu belum pernah kita lakukan sebelumnya, tampak berat, atau bahkan seperti tidak mungkin untuk dilakukan. Menurut saya, dalam kondisi seperti itu yang perlu kita lakukan adalah – lagi-lagi ini pendapat saya – seperti seorang pendaki ketika menghadapi gunung yang tinggi hanyalah semangat, kerja keras, dan sedikit confidence. Ketika kita yakin kita bisa, menurut teori ‘Law of Attraction’ lingkungan akan mendukung usaha kita. Jadi teman-teman, tanggung jawab itu memang berat, tapi apalah arti keberadaan kita jika tidak bisa memberikan manfaat bagi sesama dengan mengambil tanggung jawab tersebut.

Semoga kita semua bisa terus belajar sepanjang hidup

Thanks to : BR, Bepe, Marchy, Maspri, Wibi, Hasby, Tata.